expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

WELCOME

Terima Kasih Telah mengunjungi Blog Saya...
Semoga Bermanfaat... :-)

Add My Face book : Riesa Tirta Maladewi
Follow My Twitter : @RiesaTirta



Minggu, 25 Maret 2012

Kisah Biarawati yang Memilih Masuk Islam


Aku dibesarkan dalam keluarga yang religius. Ayah dan ibuku merupakan pemeluk Katholik yang taat. Sejak bayi aku sudah dibaptis, dan sekolah seperti anak-anak lain. Aku juga mengikuti kursus agama secara privat. Ketika remaja aku aktif di organisasi gereja.
Sejak masa kanak-kanak, aku sudah termotivasi untuk masuk biara. Bagi orang Katholik, hidup membiara adalah hidup yang paling mulia, karena pengabdian total seluruh hidupnya hanya kepada Tuhan. Semakin aku besar, keinginan itu sedemikian kuatnya, sehingga menjadi biarawati adalah tujuan satu-satunya dalam hidupku.
Kehidupanku nyaris sempurna, aku terlahir dari keluarga yang kaya raya, kalau diukur dari materi. Rumahku luasnya 1000 meter persegi. Bayangkan, betapa besarnya. Kami berasal dari etnis Tionghoa. Ayaku adalah seorang pengusaha terkenal di Surabaya, beliau merupakan salah satu donator terbesar gereja di Indonesia. Aku anak kelima dan perempuan satu-satunya dari lima bersaudara.
Aku amat bersyukur karena dianugrahi banyak kelebihan. Selain materi, kecerdasanku cukup lumayan. Prestasi akademikku selalu memuaskan. Aku pernah terpilih sebagai ketua termuda pada salah satu organisasi gereja. Ketika remaja aku layaknya remaja pada umumnya, punya banyak teman, aku dicintai oleh mereka, bahkan aku menjadi faforit bagi kawan-kawanku.
Intinya, masa mudaku kuhabiskan dengan penuh kesan, bermakna, dan indah. Namun demikian aku tidak larut dalam semaraknya pergaulan muda-mudi, walalupun semua fasilitas untuk hura-hura bahkan foya-foya ada. Keinginan untuk menjadi biarawati tetap kuat. Ketika aku lulus SMU, aku memutuskan untuk mengikuti panggilan Tuhan itu.
Tentu saja orang tuaku terkejut. Berat bagi mereka untuk membiarkan anak gadisnya hidup terpisah dengan mereka. Sebagai pemeluk Katholik yang taat, mereka akhirnya mengikhlaskannya. Sebaliknya dengan kakak-kakaku, mereka justru bangga punya adik yang masuk biarawati.
Tidak ada kesulitan ketika aku melangkah ke biara, justru kemudahan yang kurasakan. Dari banyak biarawati, hanya ada dua orang biara yang diberi tugas ganda. Yaitu kuliah di biara dan kuliah di Instituit Filsafat Teologia, seperti seminari yang merupakan pendidikan akhir pastur. Salah satu dari biarawati yang diberi keistimewaan itu adalah saya.
Dalam usia 19 tahun Aku harus menekuni dua pendidikan sekaligus, yakni pendidikan di biara, dan di seminari, dimana aku mengambil Fakultas Comparative Religion, Jurusan Islamologi.
Di tempat inilah untuk pertama kali aku mengenal Islam. Di awal kuliah, dosen memberi pengantar bahwa agama yang terbaik adalah agama kami sedangkan agama lain itu tidak baik. Beliau mengatakan, Islam itu jelek. Di Indonesia yang melarat itu siapa?, Yang bodoh siapa? Yang kumuh siapa? Yang tinggal di bantaran sungai siapa? Yang kehilangan sandal setiap hari Jum’at siapa? Yang berselisih paham tidak bisa bersatu itu siapa? Yang jadi teroris siapa? Semua menunjuk pada Islam. Jadi Islam itu jelek.
Aku mengatakan kesimpulan itu perlu diuji, kita lihat negara-negara lain, Philiphina, Meksiko, Itali, Irlandia, negara-negara yang mayoritas kristiani itu tak kalah amburadulnya. Aku juga mencontohkan negara-negara penjajah seperti terbentuknya negara Amerika dan Australia, sampai terbentuknya negara Yahudi Israel itu, mereka dari dulu tidak punya wilayah, lalu merampok negara Palestina.
Jadi tidak terbukti kalau Islam itu symbol keburukan. Aku jadi tertarik mempelajari masalah ini. Solusinya, aku minta ijin kepada pastur untuk mempelajari Islam dari sumbernya sendiri, yaitu al-Qur’an dan Hadits. Usulan itu diterima, tapi dengan catatan, aku harus mencari kelemahan Islam.
Ketika pertama kali memegang kitab suci al-Qur’an, aku bingung. Kitab ini, mana yang depan, mana yang belakang, mana atas mana bawah. Kemudian aku amati bentuk hurufnya, aku semakin bingung. Bentuknya panjang-panjang, bulat-bulat, akhirnya aku ambil jalan pintas, aku harus mempelajari dari terjemah.
Ketika aku pelajari dari terjemahan, karena aku tak mengerti bahwa membaca al-Quran dimulai dari kiri, aku justru terbalik dengan membukanya dari kanan. Yang pertama kali aku pandang, adalah surat Al Ihlas.
Aku membacanya, bagus surat Al-Ikhlas ini, pujiku. Suara hatiku membenarkan bahwa Allah itu Ahad, Allah itu satu, Allah tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak sesuatu pun yang menyamai Dia. “Ini ‘kok bagus, dan bisa diterima!” pujiku lagi.
Pagi harinya, saat kuliah Teologia, dosen saya mengatakan, bahwa Tuhan itu satu tapi pribadinya tiga, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Putra dan Tuhan Roh Kudus. Tiga Tuhan dalam satu, satu Tuhan dalam tiga, ini yang dinamakan trinitas, atau tritunggal. Malamnya, ada yang mendorong diriku untuk mengaji lagi surat Al-Ihklas. “Allahhu ahad, ini yang benar,” putusku pada akhirnya.
Maka hari berikutnya terjadi dialog antara saya dan dosen-dosen saya. Aku katakana, “Pastur (Pastur), saya belum paham hakekat Tuhan.”
“Yang mana yang Anda belum paham?” tanya Pastur. Dia maju ke papan tulis sambil menggambar segitiga sama sisi, AB=BC=CA. Aku dijelaskan, segitiganya satu, sisinya tiga, berarti tuhan itu satu tapi pribadinya tiga. Tuhan Bapak sama kuasanya dengana Tuhan Putra sama dengan kuasanya Tuhan Roh Kudus. Demikian Pastur menjelaskan.
“Kalau demikian, suatu saat nanti kalau dunia ini sudah moderen, iptek semakin canggih, Tuhan kalau hanya punya tiga pribadi, tidak akan mampu untuk mengelola dunia ini. Harus ada penambahnya menjadi empat pribadi,” tanyaku lebih mendalam.
Dosen menjawab, “Tidak bisa!” Aku jawab bisa saja, kemudian aku maju ke papan tulis. Saya gambar bujur sangkar. Kalau dosen saya mengatakan Tuhan itu tiga dengan gambar segitiga sama sisi, sekarang saya gambar bujur sangkar. Dengan demikian, bisa saja saya simpulkan kalau tuhan itu pribadinya empat. Pastur bilang, tidak boleh. Mengapa tidak boleh? Tanya saya semakin tak mengerti.
“Ini dogma, yaitu aturan yang dibuat oleh para pemimpin gereja!” tegas Pastur. Aku katakan, kalau aku belum paham dengan dogma itu bagaimana?
“Ya terima saja, telan saja. Kalau Anda ragu-ragu, hukumnya dosa!” tegas Pastur mengakhiri.
Walau pun dijawab demikian, malam hari ada kekuatan yang mendorong saya untuk kembali mempelajari surat Al-Ikhlas. Ini terus berkelanjutan, sampai akhirnya aku bertanya kepada Pastur, “Siapa yang membuat mimbar, membuat kursi, meja?” Dia tidak mau jawab.
“Coba Anda jawab!” Pastur balik bertanya. Dia mulai curiga. Aku jawab, itu semua yang buat tukang kayu.
“Lalu kenapa?” tanya Pastur lagi. “Menurut saya, semua barang itu walaupun dibuat setahun lalu, sampai seratus tahun kemudian tetap kayu, tetap meja, tetap kursi. Tidak ada satu pun yang membuat mereka berubah jadi tukang kayu,” saya mencoba menjelaskan.
“Apa maksud Anda?” Tanya Pastur penasaran. Aku kemudian memaparkan, bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dan seluas isinya termasuk manusia. Dan manusia yang diciptakan seratus tahun lalu sampai seratus tahun kemudian, sampai kiamat tetap saja manusia, manusia tidak mampu mengubah dirinya menjadi Tuhan, dan Tuhan tidak boleh dipersamakan dengan manusia.
Malamnya, kembali kukaji surat Al-Ikhlas. Hari berikutnya, aku bertanya kepada Pastur, “Siapa yang melantik RW?” Saya ditertawakan. Mereka pikir, ini ‘kok ada suster yang tidak tahu siapa yang melantik RW?.
“Sebetulnya saya tahu,” ucapku. “Kalau Anda tahu, mengapa Anda Tanya? Coba jelaskan!” tantang mereka. “Menurut saya, yang melantik RW itu pasti eselon di atasnya, lurah atau kepala desa. Kalau sampai ada RW dilantik RT jelas pelantikan itu tidak syah.” “Apa maksud Anda?” Mereka semakin tak mengerti.
Saya mencoba menguraikan, “Menurut pendapat saya, Tuhan itu menciptakan alam semesta dan seluruh isinya termasuk manusia. Manusia itu hakekatnya sebagai hamba Tuhan. Maka kalau ada manusia melantik sesama manusia untuk menjadi Tuhan, jelas pelantikan itu tidak syah.”
Malam berikutnya, saya kembali mengkaji surat Al-Ikhlas. Kembali terjadi dialog-dialog, sampai akhirnya saya bertanya mengenai sejarah gereja.
Menurut semua literratur yang saya pelajari, dan kuliah yang saya terima, Yesus untuk pertama kali disebut dengan sebutan Tuhan, dia dilantik menjadi Tuhan pada tahun 325 Masehi. Jadi, sebelum itu ia belum menjadi Tuhan, dan yang melantiknya sebagai Tuhan adalah Kaisar Constantien kaisar Romawi.
Pelantikannya terjadi dalam sebuah conseni (konferensi atau muktamar) di kota Nizea. Untuk pertama kali Yesus berpredikat sebagai Tuhan. Maka silahkan umat kristen di seluruh dunia ini, silahkan mencari cukup satu ayat saja dalam injil, baik Matius, Markus, Lukas, Yohanes, mana ada satu kalimat Yesus yang mengatakan ‘Aku Tuhanmu’? Tidak pernah ada.
Mereka kaget sekali dan mengaggap saya sebagai biarawati yang kritis. Dan sampai pada pertemua berikutnya, dalam al-Quran yang saya pelajari, ternyata saya tidak mampu menemukan kelemahan Al-Qur’an. Bahkan, saya yakin tidak ada manusia yang mampu.
Kebiasaan mengkaji al-Qur’an tetap saya teruskan, sampai saya berkesimpulan bahwa agama yang hak itu cuma satu, Islam. Subhanaallah.
Saya mengambil keputusan besar, keluar dari biara. Itu melalui proses berbagai pertimbangan dan perenungan yang dalam, termasuk melalui surat dan ayat. Bahkan, saya sendiri mengenal sosok Maryam yang sesungguhnya dari al-Qur’an surat Maryam. Padahal, dalam doktrin Katholik, Maryam menjadi tempat yang sangat istimewa. Nyaris tidak ada doa tanpa melalui perantaranya. Anehnya, tidak ada Injil Maryam.
Jadi saya keluar dengan keyakinan bahwa Islam agama Allah. Tapi masih panjang, tidak hari itu saya bersyahadat. Enam tahun kemudian aku baru mengucapkan dua kalimah syahadat.
Selama enam tahun, saya bergelut untuk mencari. Saya diterpa dengan berbagai macam persoalan, baik yang sedih, senang, suka dan duka. Sedih, karena saya harus meninggalkan keluarga saya. Reaksi dari orang tua tentu bingung bercampur sedih.
Sekeluarnya dari biara, aku melanjutkan kuliah ke Universitas Atmajaya. Kemudian aku menikah dengan orang Katholik. Harapanku dengan menikah adalah, aku tidak lagi terusik oleh pencarian agama. Aku berpikir, kalau sudah menikah, ya selesai!
Ternyata diskusi itu tetap berjalan, apalagi suamiku adalah aktifis mahasiswa. Begitu pun dengan diriku, kami kerap kali berdiskusi. Setiap kali kami diskusi, selalu berakhir dengan pertengkaran, karena kalau aku mulai bicara tentang Islam, dia menyudutkan. Padahal, aku tidak suka sesuatu dihujat tanpa alasan. Ketika dia menyudutkan, aku akan membelanya, maka jurang pemisah itu semakin membesar, sampai pada klimaksnya.
Aku berkesimpulan kehidupan rumah tangga seperti ini, tidak bisa berlanjut, dan tidak mungkin bertahan lama. Aku mulai belajar melalui ustadz. Aku mulai mencari ustadz, karena sebelumnya aku hanya belajar Islam dari buku semua. Alhamdulillah Allah mempertemuka saya dengan ustadz yang bagus, diantaranya adalah Kyai Haji Misbah (alm.). Beliau ketua MUI Jawa Timur periode yang lalu.
Aku beberapa kali berkonsultasi dan mengemukakan niat untuk masuk Islam. Tiga kali ia menjawab dengan jawaban yang sama, “Masuk Islam itu gampang, tapi apakah Anda sudah siap dengan konsekwensinya?”
“Siap!” jawabku. “Apakah Anda tahu konsekwensinya?” tanya beliau. “Pernikahan saya!” tegasku.
Aku menyadari keinginanku masuk Islam semakin kuat. “Kenapa dengan perkawinan Anda, mana yang Anda pilih?” Tanya beliau lagi. “Islam” jawabku tegas.
Akhirnya rahmat Allah datang kepadaku. Aku kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat di depan beliau. Waktu itu tahun 1983, usiaku 26 tahun. Setelah resmi memeluk Islam, aku mengurus perceraianku, karena suamiku tetap pada agamanya. Pernikahanku telah berlangsung selama lima tahun, dan telah dikaruniai tiga orang anak, satu perempuan dan dua laki-laki. Alhamdulillah, saat mereka telah menjadi muslim dan muslimah.
Setelah aku mengucapkan syahadat, aku tahu persis posisiku sebagai seorang muslimah harus bagaimana. Satu hari sebelum Ramadhan tahun dimana aku berikrar, aku langsung melaksanakan shalat.
Pada saat itulah, salah seorang kakak mencari saya. Rumah cukup besar. Banyak kamar terdapat didalamnya. Kakakku berteriak mencariku. Ia kemudian membuka kamarku. Ia terkejut, ‘kok ada perempuan shalat? Ia piker ada orang lain yang sedang shalat. Akhirnya ia menutup pintu.
Hari berikutnya, kakakku yang lain kembali mencariku. Ia menyaksikan bahwa yang sedang shalat itu aku. Selesai shalat, aku tidak mau lagi menyembunyikan agama baruku yang selama ini kututupi. Kakakku terkejut luar biasa. Ia tidak menyangka adiknya sendiri yang sedang shalat. Ia tidak bisa bicara, hanya wajahnya seketika merah dan pucat. Sejak saat itulah terjadi keretakan diantara kami.
Agama baruku yang kupilih tak dapat diterima. Akhirnya aku meninggalkan rumah. Aku mengontrak sebuah rumah sederhana di Kota Surabaya. Sebagai anak perempuan satu-satunya, tentu ibuku tak mau kehilangan. Beliau tetap datang menjenguk sesekali. Enam tahun kemudian ibu meninggal dunia. Setelah ibu saya meninggal, tidak ada kontak lagi dengan ayah atau anggota keluarga yang lain sampai sekarang.
Aku bukannya tak mau berdakwah kepada keluargaku, khususnya ibuku. Walaupun ibu tidak senang, ketegangan-ketegangan akhirnya terjadi terus. Islam, baginya identik dengan hal-hal negatif yang saya contohkan di atas. Pendapat ibu sudah terpola, apalagi usia ibu sudah lanjut.
Tahun 1992 aku menunaikan rukun Islam yang kelima. Alhamdulillah aku diberikan rejeki sehingga bisa menunaikan ibadah haji. Selama masuk Islam sampai pergi haji, aku selalu menggerutu kepada Allah, “kalau Engkau, ya Allah, menakdirkanku menjadi seorang yang mukminah, mengapa Engkau tidak menakdirkan saya menjadi anak orang Islam, punya bapak Islam, dan ibu orang Islam, sama seperti saudara-saudaraku muslim yang kebanyakan itu. Dengan begitu, saya tidak perlu banyak penderitan.
Mengapa jalan hidup saya harus berliku-liku seperti ini?” ungkapku sedikit kesal.
Di Masjidil-Haram, aku bersungkur mohon ampun, dilanjutkan dengan sujud syukur. Alhamdulillah aku mendapat petunjuk dengan perjalan hidupku seperti ini. Aku merasakan nikmat iman dan nikmat Islam. Padahal, orang Islam yang sudah Islam tujuh turunan belum tentu mengerti nikmat iman dan Islam.
Islam adalah agama hidayah, agama hak. Islam agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Manusia itu oleh Allah diberi akal, budi, diberi emosi, rasio. Agama Islam adalah agama untuk orang yang berakal, semakin dalam daya analisis kita, insya Allah, Allah akan memberi. Firman Allah, “Apakah sama orang yang tahu dan tidak tahu?”
Sepulang haji, hatiku semakin terbuka dengan Islam, atas kehendak-Nya pula aku kemudian diberi kemudahan dalam belajar agama tauhid ini. Alhamdulillah tidak banyak kesulitan bagiku untuk belajar membaca kitab-kitab.
Allah memberi kekuatan kepadaku untuk bicara dan berdakwah. Aku begitu lancar dan banyak diundang untuk berceramah. Tak hanya di Surabaya, aku kerap kali diundang berdakwah di Jakarta. Begitu banyak yang Allah karuniakan kepadaku, termasuk jodoh, melalui pertemuan yang Islami, aku dilamar seorang ulama. Beliau adalah Masruchin Yusufi, duda lima anak yang isterinya telah meninggal dunia. Kini kami berdua sama-sama aktif berdakwah sampai ke pelosok desa. Terjun di bidang dakwah tantangannya luar biasa. Alhamdulillah, dalam diri ini terus menekankan bahwa hidupku, matiku hanya karena Allah. (Kisah Irene Handono)

Jumat, 16 Maret 2012

Rahasia Ayat Kursi yang Diungkapkan Iblis

     Telah diceritakan, bahwa pada suatu hari Abu Hurairah r.a. mendapat perintah  dari Rasulullah SAW untuk menjaga gudang zakat dibulan suci ramadhan. Secara tiba-tiba muncullah seorang laki-laki yang tak dikenal mencuri segenggam makanan yang ada dalam gudang zakat tersebut.
   
     Melihat hal ini, lalu Abu Hurairah bersiap-siap akan menangkap pencuri itu. Dan berkat kesigapannya, akhirnya ia berhasil menangkap si pencuri. "Akan aku laporkan engkap pada Rasulullah," begitu ancam Abu Hurairah.

     Mendengar ancaman Abu Hurairah. Pencuri itu gemetaran karena takut sambil merengek-rengek minta belas kasihan. "Aku ini orang miskin, banyak anggota keluarga yang menjadi tanggunganku, sementara saat ini aku sangat membutuhkan makanan untuk keluargaku itu."

     Karena merasa kasihan, lalu pencuri itu dilepaskannya. Lalu pada keesokan harinya, ia laporkan kejadian semalam pada Rasulullah yang kemudian menanyainya : "Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam, hai Abu Hurairah?." Dijawab oleh Abu Hurairah : "Ia mengeluh Yaa Rasulullah, ia berkata kalau dirinya miskin dan keluarga yang menjadi tanggungannya sangat membutuhkan makanan." Dan karena aku merasa akasihan, maka aku lepaskan dia.

     " Sesungguhnya dia itu pembohong, lihatlah nanti malam dia akan kembali lagi," kata Nabi. Karena itu, maka penjagaan pun lebih ditingkatkan lagi. Dan benarlah apa kata Nabi, pencuri itu datang lagi. Akan tetapi kali ini pun dia tidak bisa meloloskan diri dari tangkapan Abu Hurairah.

     "Akan aku laporkan engkau pada Rasulullah," ancam Abu Hurairah seperti pada malam kemarin. Dan pencuri itu sekali lagi meminta belas kasihan sambil berkata :"Aku ini orang miskin, dan keluarga yang menjadi tanggunganku banyak, aku berjanji besok tidak akan kembali lagi kesini.

     Rupanya Abu Hurairah tersentuh perasaannya mendengar keluhan pencuri itu, lalu diampuninya dan kemudian ia lepaskan. Pada keesokkan harinya, ia laporkan kejadian semalam pada Rasulullah, dan beliau pun menanyainya seperti pada hari kemarin.

     Setelah mendapatkan jawaban yang sama dari Abu Hurairah, beliau pun menegaskan bahwa pencuri itu berbohong dan akan kembali lagi seperti pada malam-malam kemarin.

     Pada malam berikutnya, Abu Hurairah menjaga gudang itu lagi, dan kali ini ia betul-betul waspada dan siap siaga. Ia sungguh merasa geram dan marah karena sudah dua kali dibohongi, karena itu ia bertekad untuk tidak akan melepaskannya bila pencuri itu tertangkap lagi.

    Ketika malam semakin larut dan jalan sudah mulai sunyi, tiba-tiba muncul bayangan hitam yang datang menghampiri gudang makanan yang dijaga nya. "Ternyata benar ia datang lagi kemari," gumam Abu Hurairah. Dengan berhati-hati sekali, ia dekati pencuri itu dan akhirnya ia berhasil menangkapnya kembali.

     "Kali ini engkau pasti akan ku laporkan pada Rasulullah. Aku tidak mau lagi engkau bohongi, karena sudah dua kali kali engkau berjanji kepadaku untuk tidak lagi kesini, tapi ternyata engkau hanya menipuku dan sekarang engkau datang lagi kemari," gertak Abu Hurairah dengan tegas.

     Mendengar gertakan itu, pencuri itu pun gemetar dan wajahnya pusat pasi, sambil memohon kepada Abu Hurairah supaya dilepaskan. Tetapi karena Abu Hurairah sudah bertekad untuk tidak melepaskannya lagi, akhirnya dengan rasa putus asa ia berkata : "Tolonglah engkau lepaskan aku, nanti tuan akan saya ajari satu kalimat yang sangat berguna."

     Karena tertarik dengan tawaran itu, lalu Abu Hurairah bertanya : "KAlimat-kalimat apakah yang engkau maksudkan itu?." Apabila tuan hendak tidur, maka bacalah ayat kursi. Niscata Tuan akan dijaga oleh Allah, dan tidak ada satu syetan pun yang berani mengganggu tuan sampai pagi" demikian kata pencuri itu.

     Setelah itu pencuri itupun dilepaskannya karena dia merasa telah mendapatkan sesuatu yang berharga. Nampaknya, naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya daripada nalurinya sebagai seorang penjaga gudang.

     Lalu pada keesokan harinya, ia menghadap kembali pada Rasulullah untuk melaporkan pengalamannya yang sangat berharga yang didapatnya tadi malam.

     Ketika ia sudah dihadapan Rasulullah, ia pun ditanyai lagi oleh beliau. "apa yang telah dilakuakn tawananmu tadi malam, hai Abu Hurairah?". "ia telah mengajariku beberapa kalimat yang menurutnya sangat berguna bila aku amalkan, kemudian aku lepaskan dia,' demikian jawab Abu Hurairah.

     "Kalimat apakah yang dimaksudkannya itu, hai Abu Hurairah?". "Katanya, jika aku hendak tidur, disuruhnya aku membaca ayat kursi. Selanjutnya diterangkan pula, bila aku membacanya, maka aku akan selalu dilindungi oleh Allah dan tidak ada syetan yang berani menggangguku sampai pagi". Jawab Abu Hurairah.

      Menanggapi cerita itu. Rasulullah berkata: Pencuri itu telah berkata benar, meskipun sebenarnya ia adalah seorang pembohong." Lalu tanya beliau lagi : "Wahai Abu Hurairah, tahukah kamu siapa sebenarnya pencuri yang bertemu dengan kamu tiap malam itu?."

     "Aku tidak tahu, yaa Rasulullah," jawab Abu Hurairah karena ia memang tidak tahu. Itulah Iblis yang menyerupai seorang laki-laki." Demikian diterangkan oleh Rasulullah. (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Abu Hurairah).

sumber : "Pegangan do'a dan Dzikir Mujarob Dilengkapi Wirid" oleh Muh. Hasim Toha.
   

Cerita Islami : Wanita Jepang yang Mendapatkan Hakikat dalam Islam

     Meta Liza Kazu adalah seorang wanita Jepang yang tumbuh dalam suatu lingkungan yang diwarnai oleh tradisi kehidupan Amerika, dan tidak lagi mengenal tradisi keluarga Jepang seperti yang dialami ayah dan ibunya. Namun orang tuanya juga sudah larut dalam model kehidupan modern. Sebenarnya dia tidak menghendaki hal itu. Tapi dia tidak mampu berbuat apa-apa untuk lari dari lingkungan sekitarnya.

    Ditengah iklim kehidupan yang rusak yang mewarnai sebagian besar keluarga Jepang setelah masa perang, Kazu hidup dalam keresahan dan tidak mendapatkan tempat untuk berlari dari kenyataan, dan dia juga tidak mendapatkan tradisi yang selalu diwarisi oleh nenek moyangnya.

     Dalam suasana resah seperti itulah dia bertemu dengan seorang Muslim di Tokyo, yang dilihatnya hidup dalam kedamaian, sederhana, melaksanakan kewajiban agamanya dengan tenang dan penuh kebahagiaan. Kazu mendekati keluarg laki-laki Muslim itu, sesudah itu ia sering bertandang kesana dan juga mempelajari Islam. Dia menjelaskan tentang kondisinya dan dan mayoritas keluarga Jepang yang sudah dikuasai tradisi kehidupan Amerika, sehingga seringkali membuatnya menangis. Laki-laki Muslim itu berkata, "Tidak ada yang dapat melapangkan dadamu selain dari agama ini. Karena Islamlah yang dapat membebaskan jiwa dari keburukan internal maupun eksternal. Tidak ada jalan lain bagimu selain dari mendekatkan pikiran dan hatimu kepada Islam. Selanjutnya engkau dapat mengetahui, membaca dan mempelajarinya, lalu engkau akan melihat perbedaan perasaanmu terhadap hidup dan kehidupan. Keresahan dan kekhawatiran yang engkau alami selama ini pun akan sirna."

     Sesudah itu Kazu rajin mempelajari, mengenali Islam dan ajaran-ajarannya lewat orang Jepang yang Muslim itu, hingga dia bisa mengenal lebih jauh akhlak Muhammad, mempelajari kehidupan beliau secara sadar. Dia juga mengetahui bagaimana kesabaran beliau menghadapi berbagai gangguan dan rintangan, akrena memang itulah cobaan yang harus beliau tanggung dalam menghadapi musuh, agar beliau menjadi sosok basyir wan nadzir bagi dunia.

     Kazu juga membaca kandungan Al-Qur'an, hingga mengetahui bahwa Rasulullah datang sebagai saksi, mubasysyir, nadzir, rahmat bagi seluruh dunia dan menuntun kepada kebenaran. Al-Qur'an dan akhlak Nabi saw benar-benar telah menanamkan ruh baru didalam jiwa Kazu, dia menjadi optimis menghadapi kehidupan ini. Dia juga menyatakan aktivitasnya kepada teman-temannya. keluarganya juga mengetahui bahwa dia menjalin hubungan dengan keluarga Muslim itu, namun dia menyembunyikan apa yang telah diperbuatnya, agar tidak dianggap sebagai anak yang membangkang pola kehidupan keluarganya.

     Pada suatu hari keluarganya mengetahui bahwa sesungguhnya dia sudah mempelajari Islam dan akan masuk Islam. Tidak ada jalan lain bagi mereka kecuali mengatakan : "Terserah padamu, itu merupakan kebebasanmu untuk menentukan jalan. namun sesudah itu kami tidak menghendaki bila harus dikucilkan karna dirimu."

     Akhirnya Meta Lika Kazu benar-benar menyatakan Islam lewat keluarga Muslim itu, dan dia mendapatkan nama baru : Fathimah Meta. Selanjutnya dia kawin dengan pemuda dari Indonesia dan pindah kesana untuk membangun rumah tangga Muslimah. Selanjutnya tidak ada yang menyibukkannya selain berdakwah kepada Allah, Rasul-Nya dan agam-Nya yang hanif.


Source : "Catatan Kecil Bagi Pelajar Mukminah" karya : Muhammad Al-Khalaf

Bacaan di Waktu Malam yang Akan Menolong Kita dari Siksa Kubur

1. Surat Al-Mulk

Rasulullah SAW biasa membaca malam hari surat Al-Mulk.

     Abuhurairah r.a. berkata : Nabi SAW bersabda : "Sesungguhnya ada satu surat dalam Al-Qur'an berisi tiga puluh ayat telah memberi syafaat pada orangnya hingga diampunkan dosa-dosanya yaitu Tabarakalladzi biyadihil mulku". (HR. Ahmad, Abu Dawud, Attirmidzi, Alhaakim Ibn Ady dan Ibn Hibbaan).

     Ibn Abbas r.a. berkata : "seorang sahabat Nabi s.a.w. memasang kemahnya diatas kuburan yang tidak diketahui bahwa itu kuburan, tiba-tiba terdengar suara orang membaca surat Tabarakalladzi biyadihil mulku, hingga habis, maka ia pergi memberitahu pada nabi s.a.w tentang kejadian itu, Maka sabda Nabi s.a.w. Surat itulah yang membela dan menyelamatkan dari siksa Allah dalam kubur." (H.R. Attirmidzi)

     Ibn Abbas r.a. berkata : "saya ingin bahwa surat Tabarakalladzi biyadihil mulku itu didalam hati tiap orang mu'min (yakni dihafal oleh tiap orang mu'min)". (R. Alhaakim)

2. Surat Assajadah

     Bacalah surat Almunjilah (yang menyelamatkan) yaitu alif lam mim tanzil Assajadah, sebab saya mendapat keterangan bahwa ada seorang yang biasa membacanya, dan tidak membaca lain-lainnya, sedang ia banyak berdosa, tiba-tiba surat ini menghamparkan sayapnya dan berkata : Ya Rabbi ampunilah orang ini, karena ia selalu membacaku, maka Allah menerima pembelaan (syafa'at)nya, dan berfirman : Tulislah untuk hamba-Ku itu ditempat tiap dosa hasanat dan naikkan derajatnya.

     Dilain riwayat : Sesungguhnya surat ini akan membela pada orang yang membacanya di dalam kubur, ia akan berkata : Ya Allah jika aku benar-benar dari kitab-Mu maka berilah padaku kesempatan memberi syafa'at padanya, jika tidak maka hapuslah aku dari kitab-Mu.

3. Surat Ad-Dukhan

     Pahalanya seperti tercantum dibawah ini :
Haa'mim ada tujuh dan pintu-pintu jahannam juga tujuh, maka tiap haa'mim akan tiba hari qiyamat tegak dimuka masing-masing pintu dan berkata : Ya Allah jangan Tuhan masukan di pintu ini orang yang dahulu percaya padaku dan selalu membacaku. (R. Albaihaqi)

     Abuhurairah r.a. berkata : siapa yang membaca surat haa'mim Addukhan di waktu malam, maka berpagi-pagi dibacakan istighfar oleh tujuh puluh ribu malaikat. (R. Attirmidzi)


NB : Ada baiknya semua amalan-amalan tersebut terlaksana setelah kita menunaikan ibadah yang wajib seperti sholat 5 waktu. semoga kita termasuk hamba Allah yang senantiasa bersyukur dan membalas rasa syukur kita dengan beribadah kepada-Nya...


di kutip dari buku karangan Ustadzah Dra. Hjh. Lutfiah Sungkar "Menggapai Rahmat Allah Melalui Shalat dan Do'a".



Kamis, 15 Maret 2012

Example of Prefixes and Suffixes



Suffixes
Meaning
Example
-er
Person who V-s
something used for V-ing
1.     Driver
2.    Advertiser
3.    Writer
-ant
person who V-s
4.    Assistant
5.    Consultant
6.    Accountant
-er
Person concerned with N
7.    Traveler
8.    Watcher
-or
One who
9.    Operator
10. Advisor





No
Prefixes
Meaning
Example
1
Anti-
Against
Antibody
2
Auto-
Self
Autograph
3
Bi-
Two
Binaural
4
Dis-
The converse of
Discourtesy
5
Hyper-
Extreme
Hyperactive
6
In-
Inside
Include
7
Inter-
Between
Interlude
8
Kilo-
Thousand
Kilogram
9
Mal-
Bad
Malpractice
10
Mis-
Wrong
Misjudge
11
Neo-
New
Neophyte
12
Re-
Again
Readmit
13
Sub-
Below
Subtitle
14
Tele-
Distant
Telephone
15
Ultra-
Beyond
Ultramodern

Senin, 12 Maret 2012

Contoh Tanya Jawab Dalam Bahasa Inggris


A  : Excusme friend, may I ask you?
B   : Of course, what do you want to ask me?
A  : Where do you go to school?
B   : I don’t go to school anymore, but I follow a lecture.
A  : Where do you follow a lecture?
B   : I follow a lecture in the University of Bengkulu.
A  : How many brothers and sisters do you have?
B   : I have one brother and three sisters
A  : What child are you in your family?
B   : I’m the first child in my family
A  : Who is the oldest child in your family?
B   : Me, myself.
A  : Who is the youngest child in your family?
B   : My sister Rahmi.
A  : How old are you?
B   : I’m eighteen years old
A  : Where and when were you born?
B   : I was born in Bengkulu, 3 July 1993.
A  : How weight are you?
B   : I’m forty five kilograms
A  : What’s your favorite food?
B   : My favorite food is fried rice
A  : What’s your favorite drink?
B   : My favorite drink is mango juice.
A  : Who takes you here?
B   : Nobody takes me here, I come here alone.
A  : How do you come here?
B   : I come here by public transportation.
A  : What lesson do you like?
B   : I like English lesson.
A  : What thing is most difficult in your life?
B   : to defeat the lazy feeling.
A  : Why do you sit down dreamy there?
B   : I’m thinking something.
A  : What is your reason to come here?
B : I just want to play only.
A  : how about your feeling if someone that you love will go in the long time?
B   : I will feel very sad and lost.
A  : Had you done task that was given by lecturer yesterday?
B   : not yet, I forget.
A  : why do you come late today?
B   : because I stay up and talk all night
A  : What will you do if you are in difficult situation?
B   : I will pray to God.
A  : Can you go to front explaining?
B   : I can’t, I’m not too fluent to speak English.
A  : Why don’t you have a boy friend up to now?
B   : I want to focus studying first.

Daftar Istilah yang Berkaitan dengan Penulisan Novel atau Cerpen


·           Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek, yakni suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek   cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang seperti novel.
·           Editor adalah seorang yang bertugas untuk mencari naskah, menyeleksi, lalu menyunting naskah tersebut, dan terakhir mengecek naskah yang sudah siap cetak. Pekerjaan editor itu bisa dilakukan oleh satu orang bisa juga beberapa orang.
·           Ending adalah akhir cerita. Untuk cerita anak-anak, biasa digunakan model happy ending atau cerita dengan akhir yang bahagia.
·           Fiksi adalah istilah sastra yang berarti tidak benar terjadi atau sebuah karangan belaka.
·           Faksi adalah karya tulis berbasis data dan fakta, tetapi dikisahkan layaknya cerita.
·           Ilustrator adalah suatu profesi didalam bidang seni rupa yang berspesialisasi dalam menyediakan ilustrasi bagi tulisan tertentu. Karya ciptanya disebut ilustrasi.
·           Naskah adalah salinan asli karya yang ditulis oleh seorang pengarang dalam penerbitan buku.
·           Nonfiksi adalah karya tulis yang bersifat faktual dan berbasiskan data serta dituturkan secara deskriptif.
·           Novel adalah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen.
·           Outline naskah adalah daftar isi lengkap tentang materi yang akan diuraikan salam setiap bab, sub bab, berikut contoh-contoh, gambar, table yang akan disertakan.
·           Pengarang adalqh sebutan bagi orang-orang yang menciptakan suatu karya tulis.
·           Penerbit adalah industri yang berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi atau sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat dinikmati publik.
·           Percetakan adalah sebuah proses industry untuk memproduksi secara missal tulisan dan gambar, terutama dagan tinta diatas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Percetakan merupakan bagian penting dalam penerbitan buku.
·           Print on Demand adalah jasa percetakan sebuah produk tercetak yang sesuai dengan jumlah permintaan. Seseorang bisa mencetak buku dalam jumlah terbatas bahkan satu eksemplar pun dapat dilayani dengan sistem print on demand.
·           Plot adalah rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu.
·           Setting adalah gambaran tempat dan waktu, atau segala situasi ditempat terjadinya suatu cerita.
·           Tokoh fiktif adalah orang, personal, identitas, atau tokoh yang berasal dari sebuah karya fiksi. Proses membuat atau mengembangkan karakter fiktif disebut penokohan.

Dikutip dari buku karangan Anang YB yang berjudul Guru Writing Berdiri Murid Writing Berlari